
Teguh Heru susanto, Wakil Kepala Teknik Tambang Operator Banyu urip, Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), tanggal 24 November 2017, memberikan kuliah umum pada acara SKK Migas Goes to Campus yang diadakan di Fakultas Teknik UGM. Dalam kesempatan ini, beliau menjelaskan tentang operasional Tambang Banyu Urip, di Blok Cepu yang dilakukan oleh EMCL.
Pada Blok Cepu, EMCL bermitra dengan Pertamina EP Cepu, dan empat BUMD yang bekerja dibawah satu konsorsium yang dinamakan Badan Kerja Sama (BKS). Pembagian hasilnya adalah EMCL 45%, Pertamina 45% dan BKS 10%. Produksi minyak Blok Cepu merupakan 25% hasil minyak nasional.
Fasilitas Pusat Pemrosesan (CPF) Banyu Urip mempunyai Kapasitas desain produksi: >200 kbpd minyak/200 kbpd air, 124 MCFD produksi gas, 75 MCFD injeksi gas, 26% kbpd injeksi air, 29 ton/hari produk sulfur. Prediksi awal cadangan minyak di Blok Cepu, 450 juta barel minyak, tapi setelah dianalisa ulang, ternyata resorvoir Banyu Urip dapat ditambah menjadi 729 juta barel minyak.
“Mengingat tekanan masih sangat tinggi, maka faktor keselamatan bagi karyawan dan lingkungan sekitar sangat diutamakan. Kami tidak melihat ini dalam sisi bisnis saja, melainkan faktor keselamatan juga kami utamakan”, sambungnya.
“Selain fokus dalam eksplorasi minyak, kami juga peduli pada pengembangan masyarakat. Karena apabila masyarakat tidak menerima keberadaan kami, kami tidak akan bisa bekerja dengan nyaman. Berbagai program telah kami lakukan untuk masyarakat sekitar, mulai dari pendidikan, kesehatan, penyediaan air bersih hingga pengembangan ekonomi”, tutup beliau di akhir kuliah.