
Oleh Ibu Gita Lestari (Kepala Sub Direktorat Bimbingan Teknis dan Kerjasama Konservasi Energi)
Mengapa perlu hemat energi ? Itu merupakan pertanyaan yang umum dipertanyakan didalam masyarakat. Kita perlu hemat energi karena kebutuhan energi terus meningkat. Mengapa kebutuhan energi meningkat? Ini disebabkan banyak faktor, misalnya jumlah penduduk yang terus meningkat dan gaya hidup yang semakin meningkat pula.
Sektor industri merupakan sektor yang merupakan sektor yang mengkonsumsi energi paling besar dari pada sektor lainnya (transportasi, rumah tangga, komersial dan sektor lain). Konsumsi energi di sektor industri pada tahun 2015 adalah sebesar 230 Mtoe atau mengalami peningkatan sebesar 8% dari konsumsi pada tahun 2014.
Arah kebijakan energi nasional seperti tertuang dalam PP No 79/2014 tentang Kebijakan Energi Nasional adalah kita ingin menggantikan pangsa energi terbarukan menjadi 23%. Akan tetapi angka 23% ini tidak akan tercapai tanpa adanya penghematan.
Apabila kita bisa menghemat pemakaian energi, maka pemerintah bisa menunda membangun pembangkit baru. Benefit dari efisiensi energi antara lain :
- Menghemat energi = mengurangi impor energi = menghemat biaya negara. Sekitar 59,5% minyak diimpor.
- Menghemat energi lebih muda daripada membangkitkan energi. Menghemat 1 unit energi lebih murah daripada memproduksi 1 unit energi.
- Menghemat energi = mengurangi emisi gas rumah kaca = mengurangi polusi udara.
- Menghemat energi = mengurangi investasi pembangkit listrik. Peningkatan efisiensi energi sejak tahun 2000 mampu menghemat penggunaan energi listrik sebesar 1600 tWh (terra watt hours).
Konservasi energi itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan kita semua. Implementasi konservasi energi yaitu bahwa yang menggunakan energi paling besar, mempunyai tanggung jawab besar pula.
“Untuk melakukan penghematan energi, lakukanlah langkah kecil dengan mengubah perilaku 3M (Matikan, Mencabut, Mengatur) dan gunakanlah peralatan teknologi hemat energi”, ucap beliau di akhir kuliah.