Oleh : Aris Ika Nugrahanto, ST, MBA, CEM, CEAs (UNIDO National Project Manager)
Sering muncul pertanyaan, mengapa perlu menghemat energi ? Pertumbuhan ekonomi kita terus meningkat. Pertumbuhan penduduk punsemakin bertambah. Semuanya itu dibarengi dengan kebutuhan energi yang terus meningkat. Konsumsi energi terus meningkat sedang sudah tidak ada lagi sumber bahan bakar fossil.
Kondisi energi di Indonesia masih sangat tergantung energi fossil. Konsumsi paling besar energi berasal dari sektor industri. Sementara itu, cadangan energi nasional hanya 30 hari dan 30 juta penduduk Indonesia belum bisa menikmati listrik. Oleh karena itu ketahanan energi sama artinya dengan ketahanan nasional dan keadilan sosial.
Hambatan penerapan efisiensi energi di Indonesia.
- Manajemen umumnya fokus pada produksi, bukan pada efisiensi energi
- Tidak adanya informasi dan pemahaman atas keuntungan finansial dalam penerapan efisiensi energi
- Tidak adanya keahlian teknis yang memadai untuk mengembangan dan melaksanakan program/project efisiensi energi
- Monitoring sistem dan data yang buruk,
- Biaya awal/ pembelian lebih penting dari biaya rutin à terputusnya hubungan antara biaya modal dan biaya operasi
- Pengetahuan efisiensi energi hanya dikuasai oleh beberapa orang dan akan pergi bersama si ahli.
ISO 50001 key concepts #1 Komitmen
- Menyusun Tim Energi
- Menetapkan struktur dan keanggotaan berdasarkan ukuran dan kompleksitas dari organisasi
- Perwakilan dari bagian lain yang berhubungan
- Produksi, keuangan, enjinering, operasional, manajemen senior, pembelian , PPIC
- Kerjasama lintas fungsional
- Memiliki tujuan yang sama
Kebijakan Energi Tertulis, berisi :
- Komitmen perbaikan terus menerus atas kinerja energi melalui pengembangan dan pencapaian tujuan dan target yang relevan
- Komitmen untuk menyedian informasi dan sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan target efisiensi energi
- Komitmen untuk selalu memenuhi persyaratan legal dan persyaratan lain yang berhubungan dengan penggunaan energi
- Mendukung pembelian produk dan layanan hemat energi sepanjang secara ekonomi layak.
- Mendukung praktik desain yang hemat energi pada proyek-proyek baru
- Kebijakan harus dikomunikasi pada setiap tingkatan di organisasi.
ISO 50001 key concepts #2 Significant Energy Users
SEUs – Pertanyaan Kunci
- Sumber energi apa saja yang anda gunakan?
- Berapa besar masing masing sumber energi itu anda gunakan? (unit energi/tahun)
- Proses atau alat apa yang menggunakan energi terbesar?
- Proses atau alat apa lagi yang menggunakan energi terbesar selanjutnya?
- Dst hingga seluruh proses atau alat yg menggunakan hingga 80% energi teridentifikasi.
Catatan : untuk menghitung % penggunaan energi maka unit energinya harus disamakan . Misal liter solar, tidak bisa dibandingkan dengan M3 LPG, atau ton batubara.
ISO 50001 key concepts #3 Energy Performance Indicators (EnPIs)
Langkah #1. Tetapkan Driver
- Driver : Variabel yang terus berubah dan perubahannya menentukan tingkat konsumsi energi, contoh: jumlah produksi, jumlah pasien, jarak tempuh dll
- Static Factor : Variabel yang hanya sekali berubah dan berpengaruh terhadap konsumsi energi, contoh : umur alat, beda teknologi, jumlah AC, cc mesin mobil dll
- Baseyear : tahun acuan , biasanya kondisinya masih representatif dengan kondisi saat ini atau ditetapkan berdasarkan kebijakan.
Langkah #2. Tetapkan Baseline
- Baseline : nilai acuan kinerja energi pada saat base year yang akan digunakan sebagai pembanding dan menetapkan apakah kinerja energi meningkat (hemat) atau menurun (boros)
- Baseload : konsumsi energi ketika driver = 0
- Metode penetapan baseline :
a. Baseline absolute : misal : 1000 ton batubara/tahun
b. Baseline intensitas energi : Misal : 10 ton batubara/1 juta pcs produk
c. Baseline persamaan regresi linear : misal : y = 0.0001 x + 0.01 , dimana y adalah ton batubara, x adalah pcs produk .
d. Metode modeling complex lainnya.
Langkah #3. Tetapkan EnPI
- Absolut EnPI : Kwh, Ton Batubara, M3 Gas (layak digunakan kalau tidak ada variabel yg berpengaruh terhadap konsumsi energi)
- energi Intensity : Kwh/pcs produk (berlaku kalau baseload =0)
- Persamaan regresi : Kwh = 10 x Pcs product + 100 kwh. (berlaku jika : R2 diatas 0.75, P value< 0.05, F value < 0.01)
ISO 50001 key concepts #4 Energy Conservation Opportunity List
Tools Identifikasi Potensi Penghematan Energi
Cara melakukan identifikasi potensi penghematan energi:
- Benchmarking
Adalah salah satu cara untuk mengetahui status pemakaian energi pada suatu fasilitas dibandingkan dengan pemakaian energi di fasilitas lain yang sejenis. - Audit Energi
Adalah proses evaluasi pemanfaatan energi dan identifikasi peluang penghematan energi.
Audit Energi
- Audit energi adalah proses evaluasi pemanfaatan energi dan identifikasi peluang penghematan energi serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada penggunaa energi dan pengguna sumber energi dalam rangka konservasi energi (SNI 6196:2011).
- Proses audit dapat berupa inspeksi, survei dan analisis aliran energi untuk konservasi energi pada bangunan, proses atau sistem untuk mengurangi jumlah masukan energi ke dalam sistem tanpa menimbulkan dampak negatif pada sisi produktivitas.
Tujuan Audit Energi
- Untuk mengidentifikasi jenis-jenis penggunaan energi dan biaya yang digunakan dalam mengkonsumsi energi.
- Untuk mengidentifikasi kemungkinan pemborosan dalam penggunaan energi.
- Untuk mengidentifikasi peluang pengurangan pemborosan energi dan biaya konsumsi energi, baik melalui pencegahan, perbaikan teknikal/operasional, atau investasi peralatan baru.
- Untuk menganalisa kelayakan secara ekonomi peluang pengurangan pemborosan energi dan memberikan rekomendasi untuk diterapkan.
Jenis Audit Energi
- Terdapat beberapa jenis audit energi yang pemilihannya tergantung pada fungsi, ukuran dan tipe obyek yang akan diaudit, tingkat kedalaman jenis audit yang dibutuhkan, potensi dan besarnya penghematan energi dan juga besarnya pengurangan biaya energi yang diinginkan.
- Standar nasional yang dipakai dalam audit energi adalah mengacu pada SNI 6196:2011
- Standar internasional yang dipakai dalam audit energi mengacu pada standar ASHRAE
Audit Energi ASHRAE
Standar internasional yang biasanya digunakan dalam audit energi adalah standar dari ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers). Ada 3 jenis audit yang didefinisikan oleh ASHRAE:
- ASHRAE Level 1: Walk-through Analysis /Preliminary Audit
- ASHRAE Level 2 – Energi Survey and Analysis
- ASHRAE Level 3 – Detailed Analysis of Capital Intensive Modifications/ Investment Grade energi Audit (IGEA)
ISO 50001 key concepts #5 Operational Control
Langkah #1 Tetapkan Critical Operational Parameter dari setiap SEU
- Tiap SEU memiliki parameter operasi yang akan mempengaruhi penggunaan energi
- Hal ini perlu diidentifikasi, dikuantifikasi, dicatat, dikomunikasi, dimonitor dan dikendalikan
Langkah #2. Identifikasi bagaimana parameter ini ditetapkan dan dikendalikan saat ini (berapa nilai parameternya, bagaimana memeriksanya dll). Langkah#3. Tetapkan nilai parameter dan kontrol operasi baru yang lebih hemat energi, atau pertahankan kalau sudah optimum dengan mempertimbangkan aspek quality, safety, environment dan juga productivity.
ISO 50001 key concepts #6
Review
- Pertanyaan Kunci dalam ReviewApakah kinerja energi meningkat? (hemat)
- Apakah kontrol operasi penggunaan energi membaik?
- Apakah sistem pengukuran, pemantauan, perbaikan ketidak sesuaian, verifikasi, penetapan program berjalan dengan baik?
Tujuan Management Review
“mengembangkan sistem yang mendukung implementasi sistem dan peningkatan kinerja energi secara terus menerus”
- Memperlihatkan pada manajemen puncak seberapa baik sistem tersebut berjalan
- Menyoroti permasalahan yang menghambat upaya peningkatan
- Terus menerus mengembangkan dukungan pada sistem
- Mengusulkan dan menyetujui rencana untuk periode berikutnya
Kapan Management Review Dilaksanakan?
- Frekuensi akan berbeda beda di setiap perusahaan
- Beberapa organisasi memperlakukan review sebagai hal yang sangat penting dan mengadakannya setahun sekali. Manajemen review dihadiri oleh semua manajemen puncak
- Jika organisasi merasa biaya energi sangat signifikan, manajemen review dilakukan lebih sering
- Review manajemen dilakukan setelah perencanaan awal diselesaikan
- Dapatkan kesepakatan atas tujuan dan target
- Dapatkan persetujuan untuk sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan rencana tindak
- Mengembangkan dukungan untuk program
Siapa yang harus hadir
- Anggota tim dari manajemen senior
- General Manajer atau Managing Director
- Manajer teknik
- Manajer keuangan
- Manajer produksi
- Manajer Engineering
- Kualitas
- HSE
- Presentasi dilakukan oleh manajer energi
- Atau manajemen representatif senior
Keluaran dari Management Review
Output management review harus mencakup :
- Perubahan energi performance di organisasi
- Perubahan kebijakan energi
- Perubahan EnPIs
- Perubahan objectives, targets atau elemen EnMS lainnya, konsisten dengan komitmen organisasi untuk peningkatan berkelanjutan
- Perubahan alokasi sumber daya